Al Ula adalah sebuah kota yang terletak di bagian utara-barat Arab Saudi, sekitar 300 km dari Madinah.
Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, serta menjadi saksi berbagai peradaban kuno yang pernah berjaya di tanah Arab. Al Ula juga memiliki keindahan alam yang memukau, dengan pegunungan berbatu, lembah hijau, dan oasis yang menyegarkan.
Namun, di balik pesonanya, Al Ula juga menyimpan misteri dan cerita-cerita mistis yang membuatnya menjadi kota yang dihindari oleh Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Al Ula
Al Ula dianggarkann sudah dihuni manusia sejak ribuan tahun dahulu. Penghuninya pertama adalah suku Thamud, yang disebut dalam Al-Quran sebagai kaum yang diberi nikmat dan kekuatan oleh Allah SWT, namun kemudian menjadi sombong dan ingkar.
Mereka membina rumah-rumah yang dipahat di dalam batu, yang disebut sebagai Hegra atau Mada’in Saleh. Kaum Thamud juga membuat patung-patung yang mereka sembah sebagai tuhan, yang disebut sebagai al-Lat, al-Uzza, dan Manat.
Kaum Thamud kemudian dihancurkan oleh Allah SWT karena menolak dakwah Nabi Saleh AS, yang mengajak mereka untuk beriman dan bertauhid.
Setelah kaum Thamud, Al Ula dihuni oleh berbagai kerajaan dan dinasti yang berkuasa di tanah Arab, seperti Lihyan, Nabath, Romawi, dan Umayyah.
Al Ula menjadi kota yang sangat strategik karena terletak di jalur perdagangan yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India, yang disebut sebagai Jalur Dupa.
Kota ini juga menjadi pusat kebudayaan, seni, dan agama, yang terlihat dari berbagai peninggalan arkeologi yang ada di sana, seperti makam-makam, kuil-kuil, inskripsi-inskripsi, dan ukiran-ukiran.
Keindahan Al Ula
Al Ula memiliki keindahan alam yang luar biasa, yang membuatnya menjadi salah satu destinasi pelancongan yang menarik di Arab Saudi.
Kota ini dikelilingi oleh pergunungan berbatu yang berwarna merah, kuning, dan coklat, yang menciptakan pemandangan yang eksotik dan dramatik.
Di antara pegunungan-pegunungan ini, terdapat lembah-lembah yang subur dan hijau, yang disebut sebagai Wadi Al Qura dan Wadi Al Ula.
Di sini, terdapat oasis yang menyediakan air dan tanaman bagi penduduk dan binatang. Di sini juga terdapat beberapa tapak bersejarah, seperti kota kuno Dadan, yang merupakan ibu kota kerajaan Lihyan, dan kota kuno Khuraybah, yang merupakan pusat pentadbiran kerajaan Nabath.
Salah satu daya tarik utama Al Ula adalah Mada’in Saleh, yang merupakan tapak warisan dunia UNESCO pertama di Arab Saudi.
Mada’in Saleh adalah kota kuno yang dibangun oleh kaum Nabath, yang juga membangun kota Petra di Jordan. Mada’in Saleh memiliki hampir 100 makam yang dipahat di dalam batu, dengan fasad yang indah dan bermacam-macam.
Makam-makam ini memiliki gaya senibina yang dipengaruhi oleh berbagai budaya, seperti Mesir, Yunani, Rom, dan Persia.
Makam-makam ini juga memiliki inskripsi-inskripsi yang mengandungi nama-nama, gelar-gelar, dan doa-doa bagi orang-orang yang dimakamkan di sana.
Misteri Al Ula
Meskipun memiliki sejarah dan keindahan yang menawan, Al Ula juga memiliki misteri dan cerita-cerita mistik yang membuatnya menjadi kota yang dianggap terkutuk dan dihindari oleh banyak orang.
Salah satu cerita yang paling terkenal adalah ketika Nabi Muhammad SAW melalui Al Ula dalam perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah.
Nabi Muhammad SAW tidak mau singgah, minum, atau makan di Al Ula, kerana merasa ada sesuatu yang tidak nyaman di kota itu.
Baginda juga melarang para sahabatnya untuk mengambil air atau tanah dari Al Ula, dan memerintahkan mereka untuk segera meninggalkan kota itu tanpa menoleh kanan-kiri.
Ada beberapa penjelasan mengapa Nabi Muhammad SAW menghindari Al Ula. Salah satunya adalah kerana Al Ula adalah tempat di mana kaum Thamud dihancurkan oleh Allah SWT karena kedurhakaan mereka.
Nabi Muhammad SAW tidak mau mengambil berkah dari tempat yang menjadi saksi kemurkaan Allah SWT.
Selain itu, Al Ula juga adalah tempat di mana banyak patung-patung berhala yang disembah oleh orang-orang kafir, yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Nabi Muhammad SAW tidak mau tercemar oleh syirik dan kesesatan yang ada di Al Ula.
Selain cerita tentang Nabi Muhammad SAW, Al Ula juga memiliki cerita-cerita lain yang berkaitan dengan hal-hal mistik dan gahib.
Beberapa orang mengatakan bahwa Al Ula adalah tempat di mana para jin jahat bersemayam, dan sering menampakkan diri kepada manusia.
Sesetengah penemuan juga mengatakan bahwa Al Ula adalah tempat di mana terjadi banyak kejadian pelik dan mengerikan, seperti bunyi-bunyian, suara-suara, bayangan-bayangan, dan kemunculan kelibat yang tidak wajar.
Beberapa orang juga mengatakan bahwa Al Ula adalah tempat di mana terdapat banyak kutukan dan sihir yang boleh membahayakan orang-orang yang datang ke sana.
Tempat Menarik di Alu Ula
Al Ula adalah kota yang memiliki banyak sisi yang menarik untuk diketahui dan dikunjungi. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, serta menjadi saksi berbagai peradaban kuno yang pernah berjaya di tanah Arab.
Tempat-tempat popular di Alu Ula di Arab Saudi adalah sebagai berikut:
Mada’in Saleh
Tapak warisan dunia UNESCO pertama di Arab Saudi, yang merupakan kota zaman kuno yang dibangun oleh seni ukiran Nabath, yang turut terkenal mengukir kota unik di Petra Jordan.
Mada’in Saleh menyimpan lebih kurang 100 makam yang dipahat di dalam batu, dengan rupa bentuk yang indah dan dihiasi keunikan.
Kota Tua Al Ula
Kota bersejarah yang menjadi ibu kota kerajaan Lihyan, yang terletak di laluan perdagangan yang menghubungkan aktiviti perniagaan antara Arab, Mesir, dan India.
Kota tua Al Ula memiliki bangunan-bangunan kuno yang terbuat dari batu-bata diperbuat daripada lumpur, yang memaparkan gaya senibina tradisional Arab lampau.
Muzium Al Ula
Muzium yang menyimpan pelbagai koleksi artifak inskripsi-inskripsi, dan ukiran yang berasal dari berbagai peradaban yang pernah menghuni Al Ula, seperti Thamud, Lihyan, Nabath, Romawi, dan Umayyah.
Muzium Al Ula juga memaparkan pameran tentang sejarah, budaya, dan alam Al Ula.
Gunung Gajah (Jabal Al Fil)
Bentuk formasi batu yang menyerupai gajah yang sedang berdiri, yang terletak di antara pergunungan berbatu yang berwarna merah dan menjadi latarbelakang menarik pada waktu petang, dihiasi dengan senja matahari.
Gunung Gajah menjadi salah satu ikon pelancongan Al Ula, yang menarik banyak pelancong untuk berswafoto dan menikmati pemandangan.
Lembah Al Ula (Wadi Al Ula)
Lembah yang subur dan hijau, yang dikelilingi oleh pergunungan berbatu. Lembah Al Ula memiliki oasis yang menyediakan air dan tanaman bagi penduduk dan binatang pada masa lalu.
Lembah Al Ula juga memiliki beberapa tapak bersejarah, seperti kota kuno Dadan, yang merupakan ibu kota kerajaan Lihyan, dan kota kuno Khuraybah, yang merupakan pusat pentadbiran kerajaan Nabath pada masa lalu.
Al Diwan
Lokasi yang terletak dekat dengan Mada’in Saleh, yang merupakan bekas tempat pertemuan dan peribadatan kaum Nabath.
Al Diwan memiliki ruang terbuka yang dikelilingi oleh batu-batu besar, yang dipahat dengan ukiran dan inskrips yang menggambarkan dewa-dewa, raja-raja, dan orang-orang penting Nabath pada zaman itu.
Makam Singa (Qasr Al Farid)
Makam yang terletak di Mada’in Saleh, yang merupakan makam terbesar dan terindah di sana. Makam Singa memiliki fasad yang megah dan rumit, yang dipahat di dalam batu yang masih teguh.
Makam Singa dinamakan demikian karena memiliki ukiran singa di atas pintu masuknya.
Lembah Al Qura (Wadi Al Qura)
Lembah yang terletak di sebelah timur Al Ula, yang merupakan salah satu oasis tertua di Arab Saudi.
Lembah Al Qura memiliki kekayaan alam dan budaya, yang menjadi tempat tinggal berbagai suku dan peradaban sejak zaman prasejarah.
Lembah Al Qura juga memiliki beberapa situs arkeologi, seperti kuil-kuil, makam-makam, dan benteng-benteng.
Jabal Ikmah
Bukit yang terletak di sebelah selatan Al Ula, yang merupakan tapak arkeologi yang penuh dengan ukiran yang berasal dari berbagai zaman dan bahasa.
Jabal Ikmah dikenali sebagai “perpustakaan terbuka”, karena menyimpan informasi tentang sejarah, budaya, dan agama orang-orang yang pernah hidup di Al Ula.
Sharaan Nature Reserve
Cagar alam yang terletak di sebelah utara Al Ula, yang merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang jarang dan endemik.
Sharaan Nature Reserve memiliki kepelbagaian hayati yang tinggi, yang mencerminkan iklim dan geologi Al Ula. Sharaan Nature Reserve juga memiliki kemudahan penginapan dan rekreasi yang mewah dan mesra persekitaran.
Maraya Concert Hall
Pusat konsert yang terletak di sebelah barat Al Ula, yang merupakan tapak persembahan terbesar dan terhebat di dunia.
Maraya Concert Hall memiliki senibina yang diperbuat daripada cermin kaca, yang mencerminkan pemandangan pegunungan berbatu di sekitarnya.
Maraya Concert Hall menjadi tempat temasya berbagai acara seni dan budaya, yang menampilkan artis-artis lokal dan antarabangsa.
Tentatif Percutian Ke Al Ula Arab Saudi
Bagi yang ingin mencuba mengunjungi detinasi yang semakin popular ini, pelancong boleh mencuba untuk melancong ke Al Ula.
Berikut adalah cadangan tentatif percutian ke Al Ula:
Hari 1: Tiba di Al Ula
– Pelancong boleh terbang ke Al Ula dari Kuala Lumpur dengan transit di Riyadh atau Jeddah. Penerbangan ini memakan masa sekitar 10 jam.
– Seterusnya boleh menyewa kereta atau menaiki bas dari lapangan terbang Al Ula ke tempat penginapan. Pelancong boleh memilih antara hotel, resort, atau kem yang menawarkan pengalaman yang berbeza.
– Juga boleh berehat dan menikmati pemandangan Al Ula dari tempat penginapan, atau menjelajah kota tua Al Ula yang bersejarah dan berhampiran.
Hari 2: Lawatan ke Mada’in Saleh
– Pelancong boleh mengambil pakej lawatan yang disediakan oleh [Experience Al Ula] atau agensi pelancongan lain untuk melawat Mada’in Saleh, yang merupakan tapak warisan dunia UNESCO pertama di Arab Saudi.
– Disana, bolehlah belajar tentang sejarah, budaya, dan agama kaum Nabath dan Thamud, yang pernah menghuni kawasan ini, dari pemandu pelancong yang ada.
– Yang pasti ramai pelancong akan mengambil gambar dan berswafoto di depan makam-makam yang popular ini, seperti Makam Singa, yang merupakan makam terbesar dan terindah di sana.
– Selain itu boleh juga makan tengah hari di restoran atau kafe yang terdapat di kawasan Mada’in Saleh, atau membawa bekal sendiri.
Hari 3: Lawatan ke Lembah Al Ula dan Gunung Gajah
– Pelancong juga boleh mengambil pakej lawatan tambahan yang disediakan untuk melawat Lembah Al Ula dan Gunung Gajah, yang merupakan kawasan yang subur dan hijau, yang dikelilingi oleh pegunungan berbatu.
– Apa yang menariknya, pelancong berpeluang melihat beberapa tapak bersejarah, seperti kota kuno Dadan, yang merupakan ibu kota kerajaan Lihyan, dan kota kuno Khuraybah iaitu pusat pemerintahan kerajaan Nabath.
– Pelancong juga berpeluang menikmati aktiviti-aktiviti seperti berbasikal, berkuda, berjalan kaki, atau memanjat di kawasan ini, yang menawarkan pemandangan yang eksotik dan dramatik.
– Selain itu juga, berkesempatan melihat formasi batu yang menyerupai gajah yang sedang berdiri, yang terletak di antara pegunungan berbatu yang berwarna merah, yang disebut sebagai Gunung Gajah.
Hari 4: Lawatan ke Lembah Al Qura dan Jabal Ikmah
– Pada hari ini, ambilah pula pakej melawat Lembah Al Qura dan Jabal Ikmah, yang merupakan kawasan yang memiliki kekayaan alam dan budaya, yang menjadi tempat tinggal berbagai suku dan peradaban sejak zaman prasejarah.
– Pelancong boleh melihat beberapa tapak arkeologi, seperti kuil-kuil, makan dan benteng, yang menunjukkan jejak-jejak peradaban yang pernah menghuni kawasan ini, seperti Thamud, Lihyan, Nabath, Rom, dan Umayyah.
– Juga boleh melihat bukit yang terletak di sebelah selatan Al Ula, yang merupakan juga tapak arkeologi yang penuh dengan ukiran yang berasal dari berbagai zaman dan bahasa, yang disebut sebagai Jabal Ikmah.
– Pelancong juga boleh belajar tentang sejarah, budaya, dan agama orang-orang yang pernah hidup di kawasan ini, dari pemandu pelancong yang ada di sana.
Hari 5: Lawatan ke Sharaan Nature Reserve, Maraya Concert Hall dan Pulang dari Al Ula
– Pelancong juga boleh mengambil pakej lawatan ke Sharaan Nature Reserve dan Maraya Concert Hall, yang merupakan kawasan yang menawarkan pengalaman yang mewah dan meriah.
– Kemudian boleh mengemas barang-barang anda dan bersiap-siap untuk pulang dari Al Ula.
Saya harap cadangan tentatif percutian ke Al Ula yang saya buat ini dapat membantu anda merancang perjalanan percutian.
Adalah diminta untuk setiap pelancong, menghormati sejarah, budaya, dan agama yang ada di Al Ula, dan tidak melanggar larangan atau adab yang ditetapkan oleh pihak berkuasa atau penduduk setempat.
Saya juga harap anda dapat menikmati keindahan dan keunikan Al Ula, dan mendapatkan pengalaman yang bermakna dan berfaedah.
Kota ini memiliki keindahan alam yang memukau, dengan pergunungan berbatu, lembah hijau, dan oasis yang menyegarkan.
Namun, di balik pesonanya, Al Ula juga menyimpan misteri dan cerita-cerita mistik yang membuatnya menjadi kota yang dihindari oleh Nabi Muhammad SAW.
Al Ula adalah kota yang menyimpan pesona dan misteri, yang boleh juga membuat kita terpegun dan bertanya-tanya.
Sumber sejarah: Experience Alula